Ada 2 jenis pengeluaran dalam perusahaan, yaitu Capex ( Capital Expenditure ) atau dalam bahasa Indonesia disebut biaya modal / investasi dan Opex (Operational Expenditure ) atau biaya operasional.
Capex ( Capital Expenditure ) adalah Alokasi atau dana yang direncanakan untuk melakukan pembelian/perbaikan/penggantian segala sesuatu yang dikategorikan sebagai aset perusahaan
Opex ( Operational expenditure ) adalah alokasi atau dana yang direncanakan dalam budget untuk melakukan operasional perusahaan secara normal atau dengan kata lain biaya yang digunakan untuk menjaga kestabilan produksi. Ada 2 jenis biaya operasional yaitu :
a). Biaya tetap : biaya yang harus tetap dikeluarkan meski usaha sepi
Misalnya sewa gedung, bayar gaji pegawai, bayar listrik ( akan tetapi biaya listrik ini bisa juga masuk ke biaya variabel, misalnya apabila ada lonjakan permintaan dan mengharuskan menggunakan listrik lebih dari biasanya )
b). Biaya variabel : biaya yang dikeluarkan jika ada kegiatan usaha. Semakin banyak kegiatan, maka biaya juga meningkat
Misalnya pembelian nota, biaya delivery order, dll
Biaya Penyusutan adalah proses penyisihan sejumlah uang ( biaya ) atas harta / aset yang dipakai dalam proses untuk mendapatkan pendapatan. Akan tetapi biaya ini bukan berarti pengumpulan sejumlah dana untuk mengganti aset. Contohnya begini kita beli motor untuk keperluan perusahaan seharga Rp 15juta ( Capital Expenditure ) disusutkan selama 3 tahun, maka 15juta : 3th = 5jt/ th atau 416rb/ bln. Maka biaya penyusutan tersebut masuk ke biaya tetap untuk memudahkan kita menghitung BEP ( break event point )
BEP ( break event point ) atau titik impas adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran ( biaya operasional ) dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan.